atap rumah

5 Cara Perawatan Produk Baja Ringan

Rumah modern di masa sekarang lebih banyak menggunakan holo baja ringan sebagai kerangka atap bangunan rumah, gedung, atau gudang, dan bangunan lainnya. Berbeda dengan pembangunan rumah-rumah era 80-90’an yang masih menggunakan kayu kaso atau bambu sebagai penyanggah atap. Ya, pemakaian holo baja ringan dulu belum umum. Justru orang jaman dulu, lebih menggunakan besi tuang dan besi tempa untuk peralatan-peralatan khusus, termasuk untuk konstruksi sebuah bangunan. Selain besi, jaman dulu penggunaan seng, alumunium, dan tembaga juga sudah ada untuk bangunan-bangunan khusus biasanya, seperti pabrik, gedung konveksi, gudang, gedung tinggi, dan bangunan besar lainnya. Harganya tentu lebih mahal. Kini dengan adanya holo baja ringan bisa menjadi alternatif yang baik mengingat harganya bisa lebih terjangkau.

Jika dilihat secara kimia, kandungan baja dengan besi sangatlah berbeda. Besi (Fe) merupakan logam murni tanpa campuran. Sedangkan baja merupakan logam campuran yang mengandung besi dan karbon (C). Baja juga berbeda dengan logam murni lain, macam tembaga (Cu), alumunium (AI), Titanium (Ti), dan Seng (Zn).

Lalu, bagaimana merawat baja ringan agar tetap  awet dan berkualitas bagus? Mari kita bahas bersama.

Perawatan Baja Ringan

Disebut baja ringan karena tegangan lelehnya lebih ringan dibanding produk baja jaman dahulu. Sejak tahun 1990’an, baja mulai digunakan lebih banyak daripada logam mulia lainnya, termasuk banyaknya produk baja untuk kebutuhan struktural.

Berikut Cara Perawatan Baja Ringan:

  1. Produk baja ringan biasanya sudah dilapisi dengan cairan atau cat anti-karat atau korosi. Hanya saja bukan berarti dijamin anti-karat jika kita tidak melakukan perawatan khusus, atau perlakuan yang salah. Jika produk baja ringan dipotong-potong, maka segera lakukan pelapisan ulang dengan cat anti-karat, terutama di bagian irisan atau potongan tadi. Jika tidak, irisan tersebut bisa bereaksi dengan oksigen dan terjadi oksidasi. Kalau sudah begitu, potongan baja ringan pelan-pelan tampak berkarat;
  2. Hindari produk baja ringan dari cairan pembersih lantai dan keramik yang mengandung asam. Jika terkena terlalu banyak dan dibiarkan begitu, maka lapisan anti-karat bisa hilang dan mudah mengelupas. Jadi sebaiknya hindari baja ringan dari produk kebersihan mengandung asam tersebut, dan segera bersihkan jika sudah terlanjur kena dari cairan tersebut;
  3. Jika produk baja ringan digunakan untuk tulang-tulang atap, maka sebaiknya berada didalam ruangan tertutup. Ini mengingat baja ringan bukan produk yang kuat dengan terpaan hujan yang terlalu sering dan sinar matahari yang menyengat setiap saat. Jadi sebaiknya guna menjaga kualitas baja ringan lebih awet dan tetap bagus, maka sebaiknya penempatan logam campuran ini berada di ruangan dalam;
  4. Pastikan tukang konstruksi atau tukang bangunan memasang produk baja ringan ini dengan benar, kuat, dan tidak mudah lepas. Ini mengingat produk baja ringan mudah terdorong angin, bahkan rubuh jika pemasangannya tidak bagus. Tukang bangunan juga harus mempertimbangkan pemasangan baja ringan yang mudah memuai dan menyusut;
  5. Terpenting juga, jika baja ringan digunakan sebagai tulang atap, maka sebaiknya tidak langsung dipertemukan dengan genteng nok atau karpus. Sebaiknya diantara keduanya, beri lapisan kedap air hingga baja ringan tidak terkena rembesan air. Juga jangan biarkan baja ringan terkena air semen yang membuat lapisan anti-karat di baja tersebut mudah kelupas.

Pemakaian baja ringan memang menjadi pilihan yang bagus mengingat harganya lebih murah dibanding besi murni. Hanya kita tetap selalu menjaga dan merawat agar pemakaiannya lebih lama dan tetap bagus sepanjang masa.

Leave a Reply

Your email address will not be published.